
- Awal Mula dan Perkembangan Piala Asia Wanita
- Dominasi China di Piala Asia Wanita
- Perjuangan Timnas Indonesia Putri
Jakarta - Piala Asia Wanita adalah turnamen sepak bola wanita paling bergengsi di Asia. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyelenggarakan turnamen ini setiap empat tahun sekali. Selain menjadi ajang perebutan gelar juara, Piala Asia Wanita juga berfungsi sebagai babak kualifikasi zona Asia untuk Piala Dunia Wanita
Kompetisi ini memiliki sejarah panjang sejak pertama kali digelar pada tahun 1975. Pada awalnya, turnamen ini diadakan setiap dua tahun. Namun, pada dekade 1980-an, penyelenggaraannya berubah menjadi setiap tiga tahun sekali. Ada fakta unik, hingga tahun 1981, setiap pertandingan hanya berlangsung selama 60 menit.
Pada masa-masa awal, kompetisi ini dikelola oleh Konfederasi Sepak Bola Wanita Asia yang terpisah. Namun, pada tahun 1986, organisasi ini bergabung dengan AFC. Perubahan signifikan terjadi sejak tahun 2010, ketika turnamen mulai diadakan setiap empat tahun sekali dan menjadi bagian dari kualifikasi Piala Dunia Wanita
Dominasi negara-negara Asia Timur sangat terasa dalam kompetisi ini. China menjadi tim yang paling sukses dengan raihan gelar juara terbanyak. Negara-negara lain seperti Korea Utara, Jepang, dan Australia juga sering menunjukkan performa yang kuat.
Ada momen unik dalam sesi latihan Timnas Indonesia Putri jelang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Pelatih kepala Satoru Mochizuki menunjukkan aksi tak biasa dengan berdansa sambil mengolah bola di lapangan latih Jakarta International Stadium pada J...
Awal Mula dan Perkembangan Piala Asia Wanita

Piala Asia Wanita lahir pada tahun 1975, menandai dimulainya era baru sepak bola wanita di benua Asia. Pada awal penyelenggaraannya, turnamen ini bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan sepak bola wanita di seluruh wilayah Asia.
Format kompetisi mengalami beberapa perubahan seiring berjalannya waktu. Salah satunya adalah perubahan durasi pertandingan menjadi 90 menit seperti standar sepak bola internasional. Selain itu, jumlah peserta juga terus bertambah seiring dengan meningkatnya popularitas sepak bola wanita.
Bergabungnya Konfederasi Sepak Bola Wanita Asia ke dalam AFC pada tahun 1986 menjadi tonggak penting. Integrasi ini membawa dampak positif dalam hal pengelolaan dan pengembangan turnamen. AFC memberikan dukungan yang lebih besar dalam hal pendanaan, infrastruktur, dan promosi.
Dominasi China di Piala Asia Wanita

China menjadi kekuatan dominan dalam sejarah Piala Asia Wanita. Timnas wanita China telah meraih gelar juara sebanyak minimal 9 kali hingga tahun 2022. Keberhasilan ini menunjukkan kualitas pembinaan sepak bola wanita yang baik di China
Selain China, negara-negara Asia Timur lainnya seperti Korea Utara, Jepang, dan Korea Selatan juga sering menjadi pesaing utama. Australia, yang bergabung dengan AFC pada tahun 2006, juga menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan.
Keberhasilan negara-negara Asia Timur tidak lepas dari investasi besar dalam pengembangan sepak bola wanita. Program pelatihan yang komprehensif, dukungan pemerintah, dan partisipasi aktif dalam kompetisi internasional menjadi faktor kunci keberhasilan mereka.
Perjuangan Timnas Indonesia Putri

Timnas Indonesia Putri kini tengah dalam masa persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Satoru Mochizuki dan kawan-kawan akan berjuang keras untuk bisa tampil di ajang itu.
Diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah Grup D Kualifikasi Piala Asia 2026. Ajang itu akan digelar di Indomilk Arena, Tangerang pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025.
"Jadi, untuk para fans dan pendukung sepak bola Indonesia, harapannya kami kali ini punya Kualifikasi Piala Asia, yang grupnya tidak mudah. Kami ingin para pendukung, para suporter Indonesia bisa bantu datang dan menyaksikan langsung di stadion dan mendukung para pemain," kata pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki.