Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / BRI Super League: Pelatih Bali United Paham Kekuatan Persija, Pertanyakan Sanksi Komdis untuk Joao Ferrari

BRI Super League: Pelatih Bali United Paham Kekuatan Persija, Pertanyakan Sanksi Komdis untuk Joao Ferrari

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-13 17:30:02
Dilihat:6 Pujian
Johnny Jansen, pelatih Bali United di BRI Super League 2025/26. (Dok. ileague.id)

Denpasar - Bermain di depan ribuan The Jakmania di Jakarta International Stadium (JIS), bisa menjadi senjata yang berbahaya bagi Persija Jakarta. Sekarang, Macan Kemayoran ada di puncak klasemen sementara BRI Super League dengan mengoleksi 10 gol.

Skuad asuhan Mauricio Souza itu begitu superior saat ini. Apalagi materi pemain yang didominasi dari Brasil, membuat Persija Jakarta menjadi tim yang solid musim ini. Daya gedornya juga tidak bisa dianggap sebelah mata.

Mencetak 11 gol dan hanya kemasukan dua gol dalam empay pertandingan sudah bisa menjadi pembuktian.

Bali United pastinya tidak boleah lengah jika ingin setidaknya membawa pulang satu poin dalam pekan kelima BRI Super League 2025/2026, Minggu (14-9-2025).

Performa Bali United saat ini fluktuatif. Empat pertandingan, baru sekali meriah kemenangan. Itu pun kemenangan tipis 1-0 melawan Madura United.

Pelatih Bali United, Johnny Jansen, mengaku tahu seperti apa kekuatan Persija.

"Saya tahu mereka tim yang bagus, jadi kami harus bekerja keras karena pertandingan yang sulit. Kami harus berjuang di pertandingan dan mempersiapkan semuanya dengan baik," kata Johnny.

 


Kendala Pemain Absen

Joao Ferrari saat menjalani debut di Bali United pada laga perdana BRI Super League musim 2025/2026 yang dihelat di Stadion Kapten Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (10/8/2025). (Bola.com/Nandang Permana)

Namun, menurut pelatih Bali United asal Belanda tersebut, timnya sudah dipersiapkan secara matang sehingga siap bertempur di markas Macan Kemayoran.

"Kami punya rencana yang bagus untuk bermain yang baik dan berharap bisa mendapatkan tiga poin untuk dibawa pulang ke Bali, meski kami tahu tidak mudah," ujar pelatih berpaspor Belanda tersebut.

Namun, Johnny perlu memikirkan strategi apa yang coba diterapkan. Sebab, masih ada pemain yang absen saat menghadapi Persija. Yang terbaru adalah Joao Ferrari, yang tidak bisa bermain akibat sanksi Komdis PSSI.

Sanksi tersebut didapat setelah pemain asal Brasil ini mendapatkan kartu merah langsung pada menit ke-82 saat menghadapi Madura United.

Hal itu dipertegas dengan keputusan nomor 033/L1/SK/KD-PSSI/IX/2025 dengan merujuk Pasal 49 ayat 1 huruf (b) dan ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.

Hal ini berarti, ia akan absen membela Bali United saat menghadapi Persija dan PSIM Yogyakarta. Opsinya adalah memainkan Kadek Arel bersama Tim Receveur. Kadek Arel, Rahmat Arjuna, dan Jens Raven sudah kembali dari tugas di Timnas Indonesia U-23.

 


Utak-atik Taktik

Bek tengah Bali United, I Kadek Arel Priyatna, saat menjalani sesi latihan bersama Bali United Youth di Training Center Bali United pada Rabu (26/4/2023). (Alit Binawan/Bola.com)

Yang menjadi permasalahan adalah Kadek Arel, ia tidak pernah bermain full musim ini. Johnny Jansen lebih memilih memainkan Joao Ferrari dan Tim Receveur sebagai bek tengah dalam tiga pertandingan awal.

Lalu, Bagas Adi Nugroho dimainkan bersama Tim Receveur disaat Kadek Arel membela Timnas Indonesia U-23.

Situasi ini membuat Johnny Jansen melayangkan protes.

"Joao di pertandingan terakhir baru masuk dari bangku cadangan. ketika kami sudah mendapatkan gol, kami mengganti lini belakang dengan Joao. Namun, saya kecewa karena ada kesalahan yang terjadi. Saya tidak tahu mengapa kesalahan itu berdampak untuk beberapa pekan berikutnya. Saya berharap hanya satu pertandingan saja kami kehilangan dia," ujar Johnny.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}