Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Cerita Evan Dimas Menyesal Lebih Pilih Sepak Bola ketimbang Pendidikan: Ke Barcelona 2011, Sering Tak Masuk Sekolah, Bingung Bahasa Inggris

Cerita Evan Dimas Menyesal Lebih Pilih Sepak Bola ketimbang Pendidikan: Ke Barcelona 2011, Sering Tak Masuk Sekolah, Bingung Bahasa Inggris

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-26 19:30:02
Dilihat:13 Pujian
Legenda Timnas Indonesia, Evan Dimas berpose setelah doorstop dengan media dalam acara coaching clinic bersama Nagoya Grampus di Garuda Store, GBK, Senayan Jakarta, Jumat (26/06/2025) pagi WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Evan Dimas membagikan pengalaman hidupnya yang lebih memilih sepak bola daripada pendidikan dalam coaching clinic dan talkshow bersama Nagoya Grampus di Garuda Store GBK, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/9/2025).

Evan Dimas menyesal karena memprioritaskan satu di antaranya, bukan menekuninya secara bersamaan.

Pemain yang sedang vakum dari sepak bola profesional itu berpesan kepada para pemain muda untuk tetap mementingkan pendidikan meski tengah merajut mimpi sebagai pesepak bola.

"Ya, pesan saya buat adik-adik, meskipun adik-adik ikut SSB ataupun akademi, ingin menjadi pesepak bola, pesan saya jangan tinggalkan juga pendidikan," ujar Evan Dimas.

"Karena menurut saya, tidak bisa kita memilih satu di antaranya. Jadi harus sama-sama jalan dan seimbang antara sepak bola dengan pendidikan," ucap Evan Dimas.

 


2011

Legenda Timnas Indonesia, Evan Dimas memberikan instruksi kepada peserta acara coaching clinic bersama Nagoya Grampus di Garuda Store, GBK, Senayan Jakarta, Jumat (26/06/2025) pagi WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Evan Dimas teringat momen bersejarah dalam hidupnya ketika terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti pelatihan di Akademi Barcelona di Spanyol pada 2011.

"Saya dulu pengalaman, sekitar 2011, saat saya dipilih untuk mewakili Indonesia ke Barcelona," ujar Evan Dimas.

"Yang jadi pertanyaan saya sekarang adalah, kenapa saya disuruh memilih antara sepak bola dengan pendidikan. Saya ikut SSB terus tiap hari, pada akhirnya saya tinggal pendidikan. Sekolah sering tidak masuk, ketinggalan," ucapnya.


Kisah Evan Dimas di Barcelona

Evan Dimas Darmono berfoto bersama WNI di Barcelona saat acara Meet and Greet di Cuitat Esportiva Dani Jarque, Sabtu (20/2/2019). (Bola.com/Reza Khomaini)

Evan Dimas mengisahkan masa-masa sulitnya di Barcelona. Buntut sering meninggalkan pejalaran, pria yang kini berusia 30 tahun itu jadi kurang fasih berbahasa Inggris.

"Ketika saya di sana, saya bingung. Mau ngomong bahasa Inggris bingung. Ini tidak tahu. Nah itulah pengalaman yang saya bisa bagikan kepada adik-adik," ungkap Evan Dimas.

"Jangan pernah tinggalkan pendidikan dengan sekolah sepak bola. Harus seimbang," kata mantan pemain Persija Jakarta, Bhayangkara FC, hingga Arema FC itu.

 


Pendidikan Itu Penting

Dari Barcelona, Evan Dimas tersadar bahwa pendidikan sangat penting.

"Ya, tentunya belajar dari pengalaman saya. Seperti halnya tadi, saya berkeinginan bahwasanya antara sepak bola dengan pendidikan itu berjalan sama-sama," kata Evan Dimas.

"Yang menarik ketika saya melihat ke belakang, dulu saya disuruh harus memilih antara sepak bola dengan pendidikan. Ketika saya terpilih untuk mewakili Indonesia ke Barcelona, itu saya sangat merasa sekali ternyata pendidikan itu sangat penting."

"Pada akhirnya sampai di titik ini, saya kembali muncul pikiran itu, sepertinya mungkin bagus ketika antara sepak bola dengan pendidikan berjalan sama-sama di usia muda," jelasnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}