
Jakarta - Rekam jejak Evan Dimas Darmono cukup meyakinkan. Dia pernah membawa timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 hingga menjadi kapten Timnas Indonesia.
Selain itu, Evan Dimas juga sempat membela Persija Jakarta, Bhayangkara FC, sampai Arema FC. Namun, ia memilih untuk vakum dalam usia ke-29 tahun.
Klub terakhir pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, pada 13 Maret 1995 itu adalah Persik Kediri, yang dibelanya pada putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025.
Evan Dimas tercatat cuma sekali bermain untuk Persik dengan total 22 menit. Sisanya, ia lima kali berada di bangku cadangan sebelum menghilang dari skuad sejak pekan ke-12.
Timnas Indonesia kini sedang jadi sorotan, bukan hanya karena keberhasilan mereka menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tapi juga karena peran penting pemain naturalisasi yang semakin menonjol.
Banting Setir

Evan Dimas kini banting setir menjadi pelatih SSB Saraswati di Tulungagung, Jawa Timur. Dia ingin berkontribusi terhadap perkembangan sepak bola di akar rumput.
"Ya, saya terakhir bermain di Persik Kediri. Ya, tentunya saya ingin fokus untuk mendidik generasi muda," ujar Evan Dimas yang menjadi bintang tamu dalam coaching clinic dan talkshow bersama Nagoya Grampus di Garuda Store GBK, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/9/2025).
"Melalui sepak bola ini, artinya saya sayang sama adik-adik generasi muda. Saya berusaha menyalurkan pengalaman ataupun ilmu-ilmu yang saya dapatkan kepada adik-adik," jelasnya.
Didik Generasi Muda

Evan Dimas merasa pengalaman puluhan tahun di dunia sepak bola sudah cukup untuk diturunkan ke generasi muda. Maka dari itu, ia rehat dari sepak bola profesional lebih dulu.
"Yang selama ini saya bermain sepak bola dari SD sampai usia ke-28 tahun, saat ini saya ingin mendidik generasi muda," ucap Evan Dimas.
"Kalau dulu kan untuk diri saya, nah sekarang saya berusaha bagaimana caranya bermanfaat buat orang lain, terutama generasi muda," imbuh pemilik 41 penampilan untuk Timnas Indonesia itu.