Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pelatih PSIM Jean Paul-van Gastel Sebut Timnas Indonesia Jadi Sorotan di Belanda, Ini Penyebabnya

Pelatih PSIM Jean Paul-van Gastel Sebut Timnas Indonesia Jadi Sorotan di Belanda, Ini Penyebabnya

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-02 18:30:02
Dilihat:9 Pujian
Jean-Paul Van Gastel akan jadi pelatih PSIM Yogyakarta pada musim 2024/2025 (Ofisial PSIM)

Yogyakarta - Pelatih anyar PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, berbicara untuk kali pertama di hadapan awak media seusai memimpin latihan perdana tim di Stadion Mandala Krida, Selasa (1/7/2025) sore WIB.

Dia mengungkapkan kesan positif seusai ditunjuk sebagai nakhoda PSIM untuk Liga 1 2025/2026. Dia juga takjub dengan dukungan suporter yang hadir langsung di sesi latihan perdana Laskar Mataram.

Meskipun demikian, Jean Paul-van Gastel mengaku sebelumnya tidak tahu banyak mengenai PSIM. Namun, pelatih berusia 53 tahun itu menyebut Timnas Indonesia saat ini sedang menjadi sorotan di Belanda.

"Jujur saja, saya eggak tahu (tentang PSIM). Yang terpenting sekarang sepak bola Indonesia mulai tersorot, karena Timnas Indonesia cukup bagus karena mereka sekarang berjuang untuk sebentar lagi masuk Piala Dunia," ujarnya.

 


Menarik Ditunggu

Timnas Indonesia - Deretan Pemain Naturalisasi Andalan STY Saat Indonesia Bertandang ke Markas Arab Saudi

Seperti diketahui, Timnas Indonesia sekarang mempunyai banyak pemain naturalisasi keturunan Belanda. Staf kepelatihan Patrick Kluivert di skuad Garuda juga diisi oleh 11 pelatih kelahiran Negeri Kincir Angin.

Timnas Indonesia belakangan memang menunjukkan tren positif dengan sukses melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Fase ini berlangsung pada 8 hingga 14 Oktober 2025.

"Di Belanda karena staf Timnas Indonesia orang Belanda, jadi banyak sorotan untuk sepak bola Indonesia. Lalu juga ada empat pelatih Belanda di Liga 1, jadi sangat menarik untuk ditunggu," sambung Van Gastel.

Selain itu, kasta tertinggi Liga Indonesia juga diramaikan dengan pelatih asal Belanda. Selain Van Gastel, adapula Jan Olde Riekerink (Dewa United), Johnny Jansen (Bali United), dan Peter de Roo (Persis Solo).

 


Perbedaan Sepak Bola Belanda-Indonesia

Jean-Paul Van Gastel (depan kanan) bersama Ronald Koeman (belakang) dan Giovanni Van Bronckhorst (kiri) saat masih sama-sama di Feyenoord. (AFP/Marco De Swart)

Pelatih kelahiran Breda, Belanda, itu juga sedikit memberi pandangan ketika ditanya soal perbedaan sepak bola Indonesia dan Belanda. Apa katanya?

"Saya tidak tahu situasi di sini (Indonesia) dengan akademinya. Tapi saya rasa di Belanda, anak-anak sudah mulai main sejak umur empat tahun. Saya rasa itu adalah perbedaan di Belanda dan di Indonesia," katanya.

"Karena di Belanda mereka sudah mulai latihan sejak dini dan strukturnya sangat bagus, karena negara kami kecil. Anak-anak sudah mulai bermain di kompetisi dan banyak pertandingan. Jadi ini membuat perkembangan pemain lebih cepat," lanjut Van Gastel.

 

 


Profil Jean-Paul van Gastel

Jean Paul-van Gastel belum lama ini diperkenalkan sebagai pelatih baru PSIM. Dia menggantikan peran Erwan Hendarwanto yang tak bisa lagi menukangi tim lantaran terganjal lisensi kepelatihan.

Juru taktik kelahiran 28 April 1972 itu dianggap menjadi sosok yang tepat untuk menukangi PSIM. Van Gastel merupakan pelatih berpengalaman dengan rekam jejak mentereng di kancah sepak bola Benua Biru.

Menariknya, Van Gastel pernah bekerja sebagai asisten bagi sejumlah pelatih ternama. Di Feyenoord, dia sempat menjadi tangan kanan nama-nama besar seperti Ronald Koeman, Fred Rutten, Giovanni van Bronckhorst, hingga Jaap Stam.

Kehadiran Van Gastel akan memberikan warna tersendiri bagi persepakbolaan Tanah Air. Segudang pengalaman bersama tim-tim besar Eropa dan Asia jadi nilai plus ketika membesut tim kebanggaan wong Jogja tersebut.

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}