Jakarta Timnas Indonesia seharusnya bisa meraih kemenangan saat bertanding melawan Arab Saudi saat keduanya bentrok dalam laga pertama Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (9/10/2025).
Bertarung di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Indonesia kalah tipis 2-3. Dwigol yang dicetak Kevin Diks dari eksekusi tendangan penalti tak mampu meluputkan Tim Garuda dari kekalahan.
Meski kalah, Indonesia masih punya peluang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 dengan cara mengalahkan Irak di laga selanjutnya dan berharap Arab Saudi terjungkal di laga terakhir melawan Irak.
Terkait kekalahan pasukan Patrick Kluivert, pengamat sepak bola nasional Supriyono Prima sangat menyayangkan nasib apes yang menerpa Jay Idzes cs.
"Kalkulasi saya, harusnya kemarin itu dengan rapor statistik dua penampilan kita mampu meraih hasil seri ketika itu dan di GBK mampu meraih kemenangan 2-0, kalkulasi saya harusnya pertandingan kemarin bisa meraih kemenangan," kata Supriyono Prima via kanal YouTube Nusantara TV.
"Karena skuadnya sudah terpenuhi. Di depan ada Ole Romeny, ada Mauro Zijlstra, dan di tengah ada Joey Pelupessy," imbuh Supriyono Prima yang juga eks pemain Timnas Indonesia.
Taktik Tak Berjalan
Menurut Supriyono Prima, formasi yang diterapkan Patrick Kluivert sebenarnya sudah tepat. Hanya saja memang tak berjalan sesuai rencana.
"Sebetulnya dengan bermain away kan tidak mudah. Kemudian pendekatan dengan 4-2-3-1, menempatkan dua holding itu kan sebenarnya sudah tepat. Tapi eksekusinya yang memang tidak berjalan dengan baik," katanya.
"Ada empat part yang hilang, kemudian juga pemain-pemain yang diharapkan seperti Yakob dan Marc Klok under perform walaupun dalam statistik tuan rumah mampu menguasai dengan 55 persen, kita 45 persen. Tapi kita mampu untuk mencoba melakukan banyak tembakan dengan 10 kali. Memang yang on target hanya lima. Berbeda dengan tuan rumah yang mampu melakukan shooting kemudian on target 10 kali," papar Supriyono Prima.
Jangan kecolongan Lagi
Lebih lanjut Supriyono Prima menjelaskan, dua pertemuan sebelumnya membuat Arab Saudi melakukan persiapan yang sangat matang.
"Dari awal saya sampaikan, bermain away tidak mudah. Kemudian dengan pencapaian pernah ketemu dengan tim nasional kita sekali seri dan kemudian di GBK mereka mengalami kekalahan, mereka pastinya dengan persiapan panjang ingin mencoba balas dendam," ujar Supriyono Prima.
"Faktor tuan rumah juga membuat mereka bermain lepas, kemudian mereka juga mampu mengeksploitasi sisi sebelah kanan kita. Kemudian dua holding kita tidak berjalan dengan apa yang kita harapkan karena selalu terlambat dalam melakukan support"
"Kemudian antarlini terlihat sangat longgar sehingga banyak celah dan para pemain-pemain tuan rumah second line mereka berani untuk masuk melakukan determinasi dan eksekusi," pungkas Supriyono Prima.