
Jakarta - Tuntutan mundur digaungkan pencinta Timnas Indonesia usai Patrick Kluivert gagal meloloskan Jay Idzes dkk. ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia harus mengubur mimpi terbang ke AS, Kanada, dan Meksiko tahun depan setelah pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jeddah ditumbangkan Arab Saudi 2-3 dan Irak 0-1.
Desakan Patrick Kluivert mundur sangat wajar dan masuk akal. Karena mantan striker Timnas Belanda ini hanya dalam tempo lima bulan telah membuyarkan asa yang dirajut Shin Tae-yong dengan susah payah dua tahun lalu, tepatnya sejak ronde pertama mengalahkan Brunei Darussalam 6-0 pada 12 Oktober 2023 silam.
Namun nasi telah menjadi bubur. Publik meminta PSSI memulangkan Patrick Kluivert dan para stafnya ke Belanda. Meskipun mereka dipertahankan hingga habis masa kontrak hingga tahun depan, publik sudah telanjur tak percaya dengan kinerja tim kepelatihan Patrick Kluivert.
Jika rombongan asal Negeri Kincir Angin dilengserkan, bagaimana nasib Timnas Garuda?
"PSSI harus melihat fakta dan mendengar suara publik. Saya kira tuntutan Patrick Kluivert mundur sangat tepat dan bukan mengada-ada. Publik lebih obyektif melihat fakta kualitas Patrick Kluivert dan stafnya," kata Freddy Muli.
Kerja Sama dengan KNVB untuk Pembinaan

Jika PSSI masih terus melanjutkan kerja sama dengan KNVB, lanjut mantan stoper Timnas Indonesia ini, maka harus mencari pelatih dari Belanda.
"Jika PSSI berani memecat Shin Tae-yong yang baru memperpanjang kontrak, kenapa PSSI takut menghentikan kerjasama dengan Patrick Kluivert. Di Belanda banyak pelatih lebih hebat dari Patrick Kluivert. Saya kira PSSI tak sulit mencari pengganti Patrick Kluivert. Asal PSSI jangan salah pilih lagi," ucapnya.
Namun mantan arsitek PSMS dan Persik ini menyarankan agar PSSI tetap mempertahankan Simon Tahamata dan Alexander Zwiers untuk menata kembali masa depan sepak bola Indonesia.
"Kita sangat butuh Simon Tahamata dan Alexander Zwiers sebagai otak kemajuan sepak bola Indonesia. Simon Tahamata punya pengalaman luas dan jeli melihat potensi pemain muda. Dia juga rajin keliling Indonesia mencari bakat," ujarnya.
Alexander Zwiers
Sementara pengalaman Alexander Zwiers yang sukses membangun sepak bola Yordania hingga berhasil debut di Piala Dunia 2026 akan sangat bermanfaat dengan program-programnya.
"Kiat sukses Alexander Zwiers bersama Yordania bisa diteruskan di Indonesia. Dia juga sangat akomodatif dan intens menjalin komunikasi dengan pelatih-pelatih lokal. Tapi PSSI dan publik harus sabar melihat hasil kerja mereka," jelasnya.