Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Timnas Indonesia Kehilangan Tiket Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Kemajuan Membutuhkan Waktu

Timnas Indonesia Kehilangan Tiket Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Kemajuan Membutuhkan Waktu

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-14 12:30:02
Dilihat:7 Pujian
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert bersama asisten pelatih Alex Pastoor (kiri) dan Denny Landzaat (kanan). (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta - Impian Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 hancur. Adalah kekalahan 0-1 dari Irak pada lanjutan Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah penyebabnya.

Bermain di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, Timnas Indonesia takluk lewat gol semata wayang Zidane Iqbal pada menit ke-76.

Kekalahan tersebut membuat langkah tim Merah-Putih terhenti untuk bisa melaju ke putaran final Piala Dunia tahun depan. Timnas Indonesia dipastikan menjadi juru kunci Grup B ronde keempat Kualifikasi.

Sebelumnya, Timnas Indonesia dipaksa kalah 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi. Dua kekalahan membuat anak asuh Patrick Kluivert menjadi juru kunci Grup B dengan nilai 0, dan harus melupakan tiket ke Piala Dunia Amerika Utara 2026.

 

Sisi positif

Para pemain Timnas Indonesia berpose untuk foto bersama sebelum pertandingan babak keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Melansir pemberitaan media Belanda, Voetbal Primeur, Patrick Kluivert menyampaikan sebuah pesan untuk para penggemar Timnas Indonesia. Ia mengaku bertanggung jawab atas kegagalan tampil di Piala Dunia tahun depan.

Di sisi lain, Timnas Indonesia terus berkembang dengan fondasi yang sudah dibangun. Hanya saja, memang membutuhkan waktu untuk membuktikan bahwa skuad Garuda benar-benar bisa bersaing.

"Kami tidak lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi kami telah meletakkan fondasi baru yang dapat kami bangun dengan percaya diri," ujar tutur Kluivert seperti dikutip dari Voetbal Primeur.

"Ini adalah bagian dari perjalanan yang lebih panjang, bagi tim, bagi negara, dan bagi semua orang yang percaya pada sepak bola Indonesia."

"Kemajuan yang nyata membutuhkan waktu. Dan apa yang telah kita bangun bersama akan terus berkembang," lanjut pelatih berusia 49 tahun.


Pikul Tanggung Jawab

Ekspresi pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, saat melawan Timnas China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Setelah Timnas Indonesia dipastikan tersingkir dari persaingan memperebutkan tiket ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert siap bertanggung jawab atas kegagalan itu.

Diakuinya menjadi pelajaran pahit saat dikalahkan Arab Saudi dan Irak dalam pertandingan krusial serta menentukan.

"Sebagai pelatih kepala, saya bertanggung jawab penuh. Kami memberikan segalanya, dengan sepenuh hati, disiplin, dan persatuan. Setiap hari, tim ini bekerja untuk berkembang, belajar, dan mewakili Indonesia dengan bangga," beber Kluivert.

"Benih-benih telah tertanam dalam mentalitas, budaya, dan keyakinan bahwa Timnas Indonesia layak berada di panggung tertinggi," tegasnya.


Rapor Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

Ketua PSSI, Erick Thohir, dan pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam sesi konfrensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (12/1/2025) sore WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Mantan bomber Ajax, AC Milan, dan Barcelona itu menukangi Timnas Indonesia sejak Januari 2025 setelah menggantikan Shin Tae-yong.

Patrick Kluivert tercatat memimpin enam pertandingan Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Jika ditambah dengan laga uji coba kontra Lebanon dan Chinese Taipei di FIFA Matchday September, ia menangani Timnas Indonesia dalam delapan pertandingan resmi dalam 10 bulan terakhir.

Dari jumlah itu, Timnas Indonesia menang tiga kali atas Bahrain, China, dan China Taipei. Kemudian imbang satu kali versus Lebanon, dan kalah empat kali dari Australia, Jepang, Arab Saudi, serta Irak.

Sumber: Voetbal Primeur

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}