Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Gegar Budaya di King Abdullah Sport City Stadium yang Membuat Bersyukur Hidup di Indonesia

Gegar Budaya di King Abdullah Sport City Stadium yang Membuat Bersyukur Hidup di Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-16 09:30:02
Dilihat:5 Pujian
King Abdullah Sport City Stadium disiapkan menjadi salah satu stadion untuk menggelar pertandingan di Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2034. (Bola.com/Hery Kurniawan)

Jakarta - Perjuangan Timnas Indonesia untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026 sudah berakhir. Skuad Merah-Putih terhenti di putaran keempat kualifikasi zona Asia. 

Timnas Indonesia menyerah 2-3 dari Timnas Arab Saudi (9/10/2025) dan 0-1 dari Timnas Irak (12/10/2025). Kedua laga itu digelar di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Arab Saudi. 

Arab Saudi bersama Qatar memang mendapatkan keistimewaan dari AFC. Kedua negara itu menjadi tuaran rumah untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Meski mendapatkan protes keras dan kritik dari banyak pihak, AFC tetap bertahan dengan keputusannya. Qatar menjadi tuan rumah Grup A putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sementara Arab Saudi mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah di GrupB.

Menariknya, kedua negara itu sama-sama tampil mantap di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Keuntungan tuan rumah benar-benar bisa dimanfaatkan. Arab Saudi dan Qatar pun sukses berlaga di pentas dunia tahun depan.


Tidak Terlupakan

Zaid Tahseen dari Timnas IRaq, kanan, ditantang oleh Mauro Zijlstra dari Timnas Indonesia dalam pertandingan babak keempat Grup B kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Saya merasa sangat terhormat dan bangga. Sebab, bisa menjadi satu dari sedikit jurnalis asal Indonesia yang bisa mengawal langsung perjuangan Skuad Garuda berlaga di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Meski rasanya hambar karena Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026, bisa melakukan peliputan langsung di Jeddah, Arab Saudi tetap tidak akan terlupakan.

Terutama setelah merasakan langsung keramahan rekan-rekan sesama awak media dari Arab Saudi dan Irak. Mereka benar-benar menyambut dan memperlakukan saya sebagai tamu dengan baik. 


Gegar Budaya Hebat

EKSKLUSIF! Cerita Unik: Satu-Satunya Jurnalis Indonesia di Tribun Media Stadion King Abdullah Sport City!

Gegar budaya atau yang mungkin lebih dikenal publik usia muda dengan sebutan culture shock benar-benar saya alami selama menjalani peliputan Timnas Indonesia di Jeddah, Arab Saudi. 

Rasa kaget pertama adalah ketika melihat atmosfer pertandingan di King Abdullah Sport City Stadium. Kemegahan stadion berkapasitas 60 ribu penonton itu memang tidak perlu diragukan lagi.

King Abdullah Sport City Stadium seperti perhiasan besar yang bersinar di tengah-tengah padang pasir. Kemegahannya pun sudah bisa dirasakan dalam jarak lebih dari 4km.

Namun, situasi di skitar King Abdullah Sport City Stadium bisa dikatakan hambar, bahkan ketika hari pertandingan sekalipun. Tidak ada kehebohan layaknya stadion-stadion di Indonesia yang akan menggelar laga.

Satu lagi hal yang membuat kita bersyukur dengan stadion-stadion di Indonesia adalah bagaimana ketersediaan penjual minuman dan makanan yang ada di hamir setiap sudut. Sesuatu yang tidak akan pernah ditemui terutama di area luar King Abdullah Sport City Stadium. 


Tidak Ada Mushola!

King Abdullah Sport City Stadium dibangun pada 2012. Dua tahun kemudian, stadion itu sudah dibuka dan siap digunakan. (Bola.com/Hery Kurniawan)

Saya belum pernah berkunjung ke Arab Saudi sebelumnya. Pengalaman meliput putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi pengalaman pertama saya mampir ke kawasan Asia Barat itu.

Ekspektasi tentu tinggi terhadap Arab Saudi. Terutama soal ketersediaan fasilitas untuk menjalankan ibadah salat layaknya di Indonesia yang dipenuhi masjid atau musala di berbagai sudut. 

Namun, King Abdullah Sport City Stadium tidak memiliki keduanya. Bahkan, banyak awak media atau pekerja stadion itu yang menjalankan ibadah salat di lokasi seadanya. Misalnya di emperean atau di ruangan dalam stadion.

"Tidak ada, masjid terdekat dari sini sekitar 10 menit pakai taksi," kata salah seroang petugas kebersihan stadion kepada Bola.com.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}