
Jakarta - PSSI telah resmi mengumumkan pemutusan kerjasama dengan jajaran pelatih Timnas Indonesia.
Di dalam daftar arsitek asal Belanda itu urutan pertama adalah Patrick Kluivert. Lalu ada Gerald Vanenburg yang menangani Timnas Indonesia U-23, dan Frank van Kempen yang belum bekerja untuk Timnas Indonesia U-20.
Langkah yang diambil PSSI tersebut dinilai sangat tepat. Patrick Kluivert, yang sejak 7 Januari lalu menggantikan Shin Tae-yong, tak memberi dampak positif bagi permainan Timnas Indonesia.
Terakhir kali, Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah di putaran keempat dikalahkan Arab Saudi 2-3 dan Irak 0-1. Jay Idzes dkk. pun hanya jadi juru kunci klasemen akhir Grup B.
Sementara Gerald Vanenburg setali tiga uang dengan Patrick Kluivert. Performa Timnas Indonesia U-23 turun drastis. Dua kali sebagai tuan rumah Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23, Kadek Arel dkk. jeblok.
Timnas Indonesia U-23 gagal juara Piala AFF U-23 karena pada final disingkirkan Vietnam U-23 dengan skor 0-1 di SUGBK. Di Sidoarjo, Timnas Indonesia kembali jadi runner-up Kualifikasi Piala Asia U-23 di bawah Korsel U-23.
Bus resmi Timnas Indonesia di Jeddah mencuri perhatian berkat desain khas Garuda di bodinya. Warna merah yang mencolok dengan logo Garuda membuat bus ini tampil gagah dan menjadi simbol semangat perjuangan skuad Garuda selama putaran keempat Kualifik...
Keputusan Tepat

"Keputusan PSSI sangat tepat. Federasi harus cepat mengambil keputusan untuk meredam polemik yang terjadi di masyarakat. Karena rakyat Indonesia gila bola dan sangat mencintai Timnas Indonesia," kata pengamat sepak bola Indonesia, Gusnul Yakin.
"Saya sangat setuju. Tulis, saya orang pertama yang mendukung total pemecatan Patrick Kluivert. Karena dia tak memberi kontribusi positif kemajuan sepak bola Indonesia," ucap mantan pelatih Persebaya Surabaya, Freddy Muli.
Lepas siapa oknum yang harus bertanggungjawab atas pemberhentian Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert, mantan pelatih PSMS dan Persik ini menilai bangunan sepak bola Nasional telah roboh karena intrik di kepelatihan Timnas Indonesia tersebut.
"Kita harus berani jujur mengakui. Shin Tae-yong telah susah payah membangun pondasi dan rumah sepak bola Indonesia mulai menemukan bentuknya. Gara-gara oknum yang saya tak tahu orangnya itu membuat bangunan itu ambruk rata dengan tanah lagi setelah menunjuk Patrick Kluivert," jelasnya.
PSSI Diminta Introspeksi

Dua pengamat sepak bola asal Jawa Timur itu sepakat agar orang-orang di PSSI cooling down dulu. Para petinggi itu harus berkontemplasi dan mawas diri atas keputusan fatal yang membuat seluruh rakyat Indonesia bersedih.
"PSSI dan publik tenang dulu. Pengurus PSSI harus introspeksi dan berpikir cermat memilih calon pelatih baru untuk Timnas Indonesia berikutnya. Misi dan orientasi sepak bola Indonesia harus kembali ke jalur sebenarnya untuk jangka panjang. Utamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia yang sangat cinta dengan Timnas Indonesia," tutur keduanya.