Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Respons Isu Timur Kapadze Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Wakil Ketua PSSI: Belum, Semua Ada Mekanismenya

Respons Isu Timur Kapadze Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Wakil Ketua PSSI: Belum, Semua Ada Mekanismenya

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-15 14:30:02
Dilihat:1 Pujian
Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali memberikan sambutan dalam acara penandatanganan kerjasama antara Bank Mandiri dan PSSI di Plaza Mandiri, Senayan, Jakarta, Jumat (23/08/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze, dalam beberapa hari terakhir santer disebut-sebut bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia. Namun, Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa ada mekanisme yang harus dijalani untuk bisa mendapatkan pengganti Patrick Kluivert itu.

Setelah mendepak Patrick Kluivert dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia pasca-kegagalan melangkah ke Piala Dunia 2026, PSSI tak mau terburu-buru mencari pelatih baru untuk Tim Garuda. Padahal sejumlah nama pengganti sudah santer beredar dalam pemberitaan maupun di media sosial.

Zainudin Amali tak luput dari pertanyaan mengenai kepastian Timur Kapadze menjadi pelatih Timnas Indonesia. Namun, mantan Menpora RI itu menegaskan bahw belum ada yang pasti dan semua tetap harus melalui mekanisme yang sudah biasa dilakukan.

"Jadi kami memang mendengar beberapa nama, tetapi sampai saat ini kami di Exco PSSI belum mendapatkan informasi apa pun. Dalam mekanisme organisasi, setiap keputusan penting harus diputuskan melalui rapat Exco. Jika sudah ada informasi, pasti kami akan sampaikan," ujar Zainudin Amali, Sabtu (15/11/2025).

"Jadi saya tidak bisa memberikan respons apakah kabar itu benar atau tidak, kami di Exco PSSI belum menerimanya. Ada mekanismenya, begitu ada beberapa calon, kami akan menilainya. Kabarnya Ketua BTN dan Direktur Teknik sedang ditugaskan untuk mencari kandidat. Nanti akan kami tanyakan, siapa saja nama-nama yang sudah dijaring," lanjutnya.

 


Mekanisme Seperti Ketika Memilih Shin Tae-yong atau Luis Milla

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong saat menghadapi Irak U-23 pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Zainudin Amali juga menegaskan bahwa PSSI memiliki mekanisme yang akan dijalani terkait penunjukkan pelatih Timnas Indonesia.

Wakil Ketua PSSI itu mengungkit mekanisme itu akan sama ketika memilih Shin Tae-yong, di mana saat itu ada Luis Milla yang juga menjadi kandidat untuk kembali menangani Tim Garuda.

"Kami memiliki mekanisme yang bagus, seperti ketika memilih Shin Tae-yong dulu. Ketika itu ada dua nama: Shin Tae-yong dan Luis Milla. Keduanya diminta memaparkan progrm di depn Exco. Pada masa Pak Iwan Bule, Exco PSSI memutuskan memilih Shin Tae-yong," papar Zainudin Amali.

"Untuk saat ini, saya rasa kami akan melakukan proses serupa. Supaya semuanya transparan dan Exco PSSI mengetahui serta memahami pilihan yang diambil. Jadi kalau sudah ada satu atau dua nama, pasti kami informasikan."

"Sekali lagi, mekanisme yang kami gunakan saat memilih antara Shin Tae-yong dan Luis Milla dulu, menurut saya itu mekanisme yang baik," lanjutnya.


Belum Tahu Siapa Saja Kandidatnya

Timur Kapadze saat menangani Timnas Uzbekistan. (AFP/Karim Jaafar)

Ketika dipertegas mengenai nama Timur Kapadze ada dalam daftar kandidat, Zainudin Amali tetap bungkam dan tegas mengatakan bahwa nama pelatih asal Uzbekistan itu baru sebatas aspirasi yang diusulkan, belum menjadi kandidat.

"Sampai saat ini saya belum mendapatkan konfirmasi. Saya bertanya kepada Pak Mardji dan jawabannya 'belum'. Jadi soal Timur Kapadze, itu mungkin bagian dari aspirasi. Tapi tak hanya Timur, ada juga yang menginginkan Shin Tae-yong kembali, dan lain-lain.

"Bagi kami semua itu menjadi masukan untuk PSSI. Nanti kami akan menentukan yang terbaik untuk Timnas Indonesia, karena kami berharap tim nasional segera mendapatkan pelatih baru."

"Kalau sudah ada calon pun, belum keputusan final, saya pribadi akan menyampaikannya kepada teman-teman wartawan supaya bisa mengikuti prosesnya. Nanti kandidatnya si A, si B, dan si C. Kemudian kami minta mereka memaparkan apa yang menjadi program."

"Saya belum melihat siapa saja. Katanya ada lima nama beredar, tapi kelima nama itu juga saya belum tahu.," lanjutnya.

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}