Posisi saat ini: Rumah / Pesan / PSIS Semarang Punya Pemilik Baru: Saham Yoyok Sukawi Resmi Diakuisisi Eks Manajer Persela

PSIS Semarang Punya Pemilik Baru: Saham Yoyok Sukawi Resmi Diakuisisi Eks Manajer Persela

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-18 13:30:02
Dilihat:4 Pujian
Datu Noa Fatmawati (tengah) resmi menjadi pemilik baru PSIS Semarang setelah mengakuisisi PT Mahesa Jenar Semarang (MJS). (Bola.com/Radifa Arsa)

Semarang - Setelah gagal mencapai kesepakatan dengan calon investor sebelumnya, PSIS Semarang, di bawah naungan PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), kini telah resmi diakuisisi oleh pemilik baru bernama Datu Nova Fatmawati.

Pengusaha perempuan asal Semarang itu telah resmi mengakuisisi saham mayoritas PSIS yang sebelumnya dimiliki keluarga Yoyok Sukawi. Kesepakatan ini tercapai dan diumumkan secara resmi Senin (17/11/2025) malam WIB.

Dengan peralihan kepemilikan saham ini, Datu telah mengambil alih sebesar 74,25 persen saham PT Mahesa Jenar Semarang.

Dia mengakui kecintaan terhadap Mahesa Jenar yang sudah dikenalkan oleh ayahnya sejak kecil mendorongnya untuk mengambil alih PSIS.

"Saya dari kecil di sini. Lalu setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal ayah saya yang ingin menonton sepak bola. Saya pernah penasaran, siapa sih yang ditonton, ternyata PSIS Semarang. Ayah saya sudah meninggal, maka dari situlah saya ingin meneruskan cinta ayah saya terhadap PSIS," kata Datu, Senin (17/11/2025).


Demi Selamatkan PSIS

PSIS Semarang - Ilustrasi Logo PSIS Semarang 2024

 

Sebelum muncul sebagai pemilik saham baru PSIS Semarang, Datu Nova Fatmawati sebelumnya terdaftar sebagai manajer Persela Lamongan.

Suaminya, Fariz Julinar Maurisal, tercatat sebagai Chief Executive Officer (CEO) klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu.

Datu mengakui langkahnya mengakuisisi PSIS itu tak terlepas dari nasib klub Mahesa Jenar yang saat ini tengah terpuruk di Pegadaian Championship 2025/2026.

Pembelian klub ini diklaim sebagai upaya untuk menyelamatkan klub kebanggaan warga Semarang tersebut.

"Saya melihat kondisi PSIS Semarang saat ini sedang berada di bawah. Oleh karena itu, saya mencoba untuk menyelamatkan PSIS Semarang agar bisa kembali ke jalurnya," kata Datu.

Untuk langkah terdekat, Datu telah menyiapkan berbagai langkah untuk membantu kebangkitan Mahesa Jenar. "Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen," pungkasnya.


Terjadi Kecocokan

Sementara itu, perwakilan pemilik saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto, mengakui keputusan melepas saham kepada Datu diambil karena faktor keseriusan dan komunikasi yang baik.

“Alhamdulillah komunikasi kami berjalan dengan baik. Saat duduk berdua juga segala komunikasi berjalan dengan penuh chemistry. Kami yakin mbak Datu ini paham sepak bola sehingga bisa membawa PSIS Semarang bangkit,” kata Joni.

Dia mengakui bahwa sempat ada calon investor lain yang juga berniat mengakuisisi PSIS Semarang. Namun, pada detik-detik terakhir, negosiasi tersebut dibatalkan karena tidak mencapai kesepakatan.

"Kami mohon maaf apabila sempat menimbulkan kegaduhan. Selain belum ketemu kesepakatan, juga belum ada koneksi yang baik antara kami. Seperti diketahui dalam mengelola klub sepak bola perlu adanya koneksi yang baik," ujarnya.


Performa Buruk PSIS

 

Hadirnya pemilik baru PSIS Semarang ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi skuad asuhan Ega Raka Galih yang tengah tertatih-tatih di kasta kedua. Terbaru, Mahesa Jenar harus kalah dari Persiku Kudus dengan skor 0-3.

Dengan kekalahan ini, PSIS Semarang tercatat sebagai kontestan dengan performa paling buruk di Pegadaian Championship 2025/2026. Sebab, dari 10 pertandingan, mereka hanya bisa mendulang dua poin saja.

Mahesa Jenar sama sekali belum merasakan manisnya kemenangan. Mereka tercatat sebagai tim dengan produktivitas terendah di kasta kedua karena hanya sanggup mencatatkan empat gol ke gawang lawan.

Tak hanya itu, Mahesa Jenar juga menjadi lumbung gol lawan karena menjadi peserta dengan kebobolan tertinggi. Sejauh ini, PSIS telah kemasukan 25 gol, dan ini merupakan catatan terparah dibandingkan semua kontestan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}