
Jakarta - PSSI menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Jumat (8/8/2025). PSSI menyampaikan rencana penyelenggaraan Liga 3 dan Liga 4 sesuai dengan amanat statuta baru.
Konsep kompetisi berjenjang itu dirancang untuk membangun ekosistem pembinaan yang terstruktur dari desa hingga level nasional. Liga 4 akan bergulir di tingkat Kabupaten/Kota, memperebutkan Piala Bupati atau Wali Kota, menjadi panggung pertama bagi bibit-bibit muda menunjukkan bakatnya.
Liga 3 akan dilaksanakan di tingkat provinsi, memperebutkan Piala Gubernur, dengan kualitas kompetisi yang lebih tinggi sebagai gerbang menuju pentas nasional. Puncaknya, para juara provinsi akan bertarung di level nasional untuk meraih Piala Presiden, simbol supremasi sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI mengatakan kompetisi ini bukan sekadar turnamen, tetapi gerakan pembinaan berkelanjutan.
“Dengan Liga 4 dan Liga 3, kami menanam benih di desa dan kota, lalu memeliharanya hingga tumbuh menjadi bintang nasional. Terima kasih kepada Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan penuh. Jawa Tengah akan menjadi salah satu pionir dalam pembinaan sepak bola berjenjang,” ujarnya.
Mulai musim 2025/2026, I.League menetapkan aturan baru bagi suporter yang ingin mendukung timnya di laga tandang BRI Super League. Terdapat 3 kategori suporter yang ditetapkan: dari yang berisiko tinggi, hingga yang tergolong aman. Apa tujuan dari kl...
Kembali ke Akar Rumput

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut positif langkah ini. Mereka melihat ini sebagai peluang menggerakkan ekonomi lokal, meningkatkan partisipasi generasi muda, dan memperkuat identitas daerah melalui sepak bola.
Dengan dukungan Asprov, Askot/Askab, dan pemerintah daerah, Liga 3 dan Liga 4 di Jawa Tengah diharapkan menjadi model ideal yang menginspirasi provinsi lain.
“Kini saatnya sepak bola kembali ke akar rumput, ke lapangan-lapangan sederhana yang menjadi saksi lahirnya para legenda," kata Erick.
"PSSI mengajak seluruh masyarakat, pemerintah daerah, pelaku olahraga, dan pecinta sepak bola untuk bersama-sama menjaga api perserikatan ini tetap menyala. Dari desa hingga ibu kota, dari suporter setia hingga pemain muda penuh mimp, semua punya peran."
"Karena di setiap gol yang tercipta, di setiap sorakan yang menggema, kita sedang menulis babak baru sejarah kejayaan sepak bola Indonesia,” imbuh Erick.