Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Fakta di Balik Pesta Gol Malut United Kontra Madura United: Laskar Kie Raha Tak Lagi Main Spartan, tapi Taktis dan Klinis

Fakta di Balik Pesta Gol Malut United Kontra Madura United: Laskar Kie Raha Tak Lagi Main Spartan, tapi Taktis dan Klinis

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-21 14:30:02
Dilihat:3 Pujian
Selebrasi Ciro Alves usai mencetak gol berkat umpan matang dari David da Silva pada laga Malut United kontra Madura United lalu. (dok Malut United)

Kediri - Malut United kembali ke jalur kemenangan usai menggebuk Madura United 4-1 pada pekan keenam BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Jumat (19/9/2025). Apa kunci kebangkitan Safrudin Tahar dkk.?

Prestasi Malut United musim lalu mengejutkan klub rival dan penikmat sepak bola di Tanah Air. Betapa tidak, sebagai tim debutan kasta tertinggi kompetisi Indonesia, mereka berhasil finis di peringkat ketiga klasemen akhir.

Pencapaian itu jadi motivasi besar bagi Safrudin Tahar dkk. mengarungi BRI Super League musim ini. Spirit tampak saat Malut United langsung tancap gas dengan menggilas Dewa United 3-1 di luar kandang.

Dua klub elite Bali United dan Persija pun dibuat mati kutu. Meski skor akhir imbang 3-3 dan 1-1. Namun, pada dua laga berikutnya tim asuhan Hendri Susilo ini malah digebuk tim promosi yang juga juara Liga 2 lalu, PSIM 0-2 di kandang sendiri.

Ketika luka belum sembuh, lagi-lagi Malut United dipecundangi Persik 1-2 di Kediri. Usai dua kekalahan beruntun itu, Hendri Susilo sempat ngobrol dengan Bola.com terkait rencana ke depan bagi Malut United.

"Saya kira kami harus kembali menginjak bumi. Prestasi musim lalu tetap jadi motivasi. Tantangan kita makin besar musim ini," ujar Hendri Susilo.

"Kita juga harus sadar kalau Malut United jadi sasaran tembak bagi klub lain. Spirit harus terus dijaga dan wajib bermain bagus," lanjutnya.


Mengubah Cara Permainan

Pelatih Malut United di BRI Super League 2025/2026, Hendri Susilo (Dok. Malut United)

Pemain Malut United tampil sangat spartan pada tiga pertandingan di awal musim. Namun, performa mereka tampak mulai turun ketika dikalahkan PSIM Yogyakarta dan Persik Kediri.

"Kompetisi musim ini sangat panjang. Saya kira Malut United tak bisa terus tampil spartan tiap pekan. Kami perlu mengatur bioritmik fisik pemain dan cara bermain cerdas. Namun, tidak mengurangi karakter tim ini yang selalu tampil ngotot," ujarnya.

Hendri Susilo pun mengubah cara main bagi anak asuhnya pada laga kontra Madura United. Tim idola publik Maluku Utara dan Maluku ini bermain lebih taktis dan klinis dalam penyelesaian akhir.

"Malut United punya pemain dengan skill di atas rata-rata. Kami harus main secara tim. Jadi semua pemain harus lelah bersama-sama," ujar Hendri.

"Caranya kami harus main lebih rapat dengan bola-bola pendek cepat dari kaki ke kaki. Main seperti ini tak banyak menguras stamina, tapi sangat efektif," jelasnya.


David da Silva dan Ciro Alves seperti Bertukar Cara Bermain

Pemain Malut United merayakan gol yang dicetak David da Silva dalam kemenangan 3-1 atas Dewa United dalam laga pekan pertama BRI Super League 2025/2026 di Stadion Internasional Banten, Sabtu (9/8/2025). Malut United menang 3-1 atas Dewa United. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Perubahan paling mencolok pemain Malut United jarang berlari untuk mengejar bola-bola daerah. Namun, mereka bergerak simultan hingga masuk pertahanan lawan.

Lihat betapa cantiknya tiki-taka ketika pemain Malut United memainkan bola di kotak penalti Madura United.

David da Silva pun tak lagi memforsir tenaganya untuk adu lari. Striker asal Brasil ini malah sering bermain sedikit turun ke tengah untuk menarik pemain lawan.

Namun, Ciro Alves-lah yang aktif bergerak saat masuk sepertiga pertahanan Madura United. Hasilnya Ciro Alves pun berhasil mencetak hattrick pertamanya musim ini.

"Bermain sabar dan simultan, tapi kami bergerak cepat saat pegang bola di sepertiga lapangan lawan. Saya hanya kasih cara bermain, karena pemain sudah punya skill tinggi untuk main cara seperti itu," jelasnya.


Dinamika dalam Tim

Malut United - Ilustrasi Logo Malut United

Pelatih berusia 59 tahun telah 20 tahun menangani klub di Indonesia. Dari pengalamannya sebagai pemain dan jurutaktik sukses sebuah tim dilihat posisi tim di akhir kompetisi.

"Tim selalu mengalami dinamika naik dan turun. Makanya penting menjaga dinamika itu agar happy ending pada akhir musim," ujar Hendri.

"Tiap hari kita harus bekerja keras di latihan dan ditunjukkan di pertandingan tiap pekan. Ini butuh kesabaran dan konsistensi semua elemen tim Malut United," tuturnya.


Persaingan di BRI Super League

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}