Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 4 Eks Timnas Indonesia yang Terlupakan: Evan Dimas hingga Maldini Pali, Bagaimana Nasib Mereka Sekarang?

4 Eks Timnas Indonesia yang Terlupakan: Evan Dimas hingga Maldini Pali, Bagaimana Nasib Mereka Sekarang?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-26 13:30:01
Dilihat:15 Pujian
Ilustrasi - Evan Dimas, Dinan Javier, Muchlis Hadi Timnas U-19

Jakarta - Timnas Indonesia kelompok umur di bawah 19 tahun pernah membuat heboh pada 2013. Di bawah naungan pelatih Indra Sjafri, Timnas Indonesia U-19 menancapkan prestasi juara Piala AFF U-19 pada 12 tahun silam.

Timnas Indonesia U-19 jadi jawara setelah mengalahkan Vietnam lewat drama adu penalti, dengan skor 7-6 (0-0). Laga ini berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Skuad Garuda Muda generasi emas saat itu dihuni nama-nama penuh potensi. Evan Dimas Darmono, Hansamu Yama Pranata, Zulfiandi, Muchlis Hadi, Maldini Pali, Ravi Murdianto, Muhammad Hargianto, dan masih banyak yang lainnya.

Namun tak semuanya bisa mempertahankan kariernya dengan panjang. Saat ini hanya Hansamu Yama, Zulfiandi, Paulo Sitanggang, atau Dimas Drajad yang masih eksis sampai sekarang.

Lantas bagaimana dengan sosok lainnya? Yuk simak daftarnya berikut ini:

 


Evan Dimas

Evan Dimas ketika melatih di SSB Sanggar Saraswati Nuswantara Tulungagung (Dok. Evan Dimas)

Siapa tak mengenal sosok Evan Dimas, gelandang yang menjadi fenomena ketika Timnas Indonesia U-19 menggapai prestasi gemilang 12 tahun silam. Sepak terjang Evan Dimas dimulai sebagai wonderkid Timnas Indonesia U-19 dengan juara Piala AFF U-19 2013.

Evan melanjutkan karier di klub-klub besar seperti Bhayangkara FC (juara Liga 1 2017), Persija Jakarta, dan bermain di Liga Malaysia bersama Selangor FC. Setelah kiprah profesionalnya di klub mengalami penurunan akibat cedera dan persaingan ketat, karier Evan Dimas terjun bebas.

Evan Dimas kini memilih fokus melatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Saraswati, Tulungagung, Jawa Timur, sejak awal 2025, mendedikasikan dirinya untuk membina generasi muda alih-alih bermain di klub profesional.

Keputusan ini diambil meski ada tawaran dari klub lain. Ia merasa lebih bisa berkontribusi dengan melatih anak-anak dan menanamkan nilai-nilai etika, moral, serta disiplin dalam sepak bola.

 


Maldini Pali

Pemain PSM Makassar, Maldini Pali, saat latihan di Jakarta, Jumat (8/4/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Maldini Pali bukan nama asing di dunia sepak bola Indonesia. Pemain sayap ini sebelumnya pernah memperkuat beberapa klub besar seperti PSM Makassar dan Bhayangkara FC.

Tidak hanya di level klub, Maldini juga tercatat pernah bermain untuk Timnas Indonesia U-17 dan U-19. Ia turut berperan dalam membawa Timnas U-19 juara Piala AFF U-19 pada 2013, di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri. Dalam kariernya, ia pernah membela Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, hingga Bhayangkara FC.

Pada 2019, Maldini bergabung dengan Kalteng Putra, tetapi lebih banyak duduk di bangku cadangan, dan performanya semakin menurun.

Berdasarkan data Transfermarkt, Kalteng Putra menjadi klub terakhir yang dibela oleh Maldini Pali. Selama dua musim terakhir, ia tidak tercatat bermain untuk klub manapun dan tidak aktif di media sosial sejak 2022.

Pada pertengahan 2024, Maldini terlibat dalam kegiatan sosial dan pelatihan sepak bola untuk anak-anak di Mamuju, Sulawesi Barat. Ia terlihat berpartisipasi dalam acara komunitas yang bertujuan mengembangkan bakat sepak bola di daerah asalnya.

 


Dinan Javier

Pemain Mitra Kukar, Dinan Javier (kanan), berebut bola dengan pemain Semen Padang, Vendry Mofu, pada lanjutan Grup D Piala Jenderal Sudirman 2015 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (15/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Banyak pemain dari Timnas Indonesia U-19 yang diharapkan dapat menjadi bintang di masa depan. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Dinan Javier. Pemain muda ini menjadi sorotan berkat penampilannya yang memukau.

Dinan Javier dikenal sebagai pemain sayap yang memiliki kecepatan dan ketajaman dalam menyerang. Kemampuannya di lapangan membuatnya menjadi salah satu harapan besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Namun keputusan untuk pensiun dini diambilnya karena cedera yang tak kunjung sembuh. Ia menjalani empat kali operasi, proses penyembuhan tidak kunjung membaik. Dengan kondisi yang berkepanjangan dan kelelahan yang dirasakan, keputusan untuk pensiun pun akhirnya diambil pada usia 25 tahun.

Setelah pensiun, Dinan Javier tidak hanya berdiam diri. Ia memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis kuliner. Saat ini, ia mengelola sebuah warung soto yang bernama Soto Kaki Jangi.

 


Muchlis Hadi

Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Nama Muchlis Hadi menjadi perbincangan banyak orang karena aksi gemilangnya di rumput hijau. Bersama Timnas Indonesia U-19, dia berhasil menjadi juara dalam ajang Piala AFF U-19 2013.

Keberhasilannya dalam menjadi penyerang di Timnas membawa Muchlis Hadi ditaksir oleh banyak klub di Tanah Air. Belum genap berusia 20 tahun, kala itu Muchlis Hadi berhasil menembus tim besar seperti PSM Makassar pada 2016.

Tak berhenti sampai di sana, dia juga direkrut oleh klub besar lain seperti Bhayangkara FC, Semen Padang, hingga Persib Bandung. Setelah lama tak ada kabar, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh muncul dalam kursus kepelatihan. Ia muncul dalam kursus kepelatihan lisensi C PSSI yang berlangsung di Jimbaran, Bali, mulai 1 hingga 15 November 2022.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}