
Jakarta - Skandal naturalisasi mengguncang sepak bola Malaysia. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bersama tujuh pemain naturalisasi dijatuhi sanksi berat oleh FIFA karena melanggar aturan registrasi pemain.
Imbasnya, Malaysia bukan hanya terancam kehilangan kemenangan di Kualifikasi Piala Asia 2027, tetapi juga membuat karier sejumlah pemain di klub Eropa dan Amerika Latin terganggu.
FIFA menjatuhkan hukuman berupa denda serta larangan bermain selama 12 bulan, kepada tujuh pemain naturalisasi yang digunakan Timnas Malaysia dalam pertandingan melawan Vietnam (menang 4-0, Juni 2025) dan Nepal (menang 2-0, Maret 2025).
Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Meski keputusan resmi soal status pertandingan belum diumumkan, berdasarkan regulasi, Malaysia hampir pasti akan dinyatakan kalah 0-3 pada kedua laga tersebut. Demikian dilaporkan media Vietnam, thethao247.
Jika benar demikian, Malaysia akan turun ke posisi juru kunci Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan nol poin, dan selisih gol minus enam. Situasi ini praktis memupus peluang mereka untuk lolos ke putaran, sekaligus membuka jalan lebar bagi Timnas Vietnam.
Lebih parah lagi, satu di antara pemain yang dihukum FIFA, Hector Hevel bahkan sempat mencetak gol melawan Nepal. Situasi tersebut semakin memperkuat kemungkinan Malaysia akan dinyatakan kalah karena menggunakan pemain tidak sah.
Klub Eropa dan Amerika Latin Ikut Jadi Korban

Skandal tersebut tak hanya menghantam FAM dan Timnas Malaysia, tetapi juga klub-klub luar negeri yang menaungi para pemain naturalisasi tersebut.
Facundo Garces, bek tengah Deportivo Alaves, jadi salah satu yang paling terdampak. Dia sudah tampil penuh dalam enam laga awal La Liga 2025/2026, namun kini harus absen panjang karena terkena larangan bermain.
Media Spanyol, Marca, menyebut absennya Garces sebagai "pukulan telak" bagi Alaves jelang laga melawan Mallorca.
Selain Garces, ada juga Gabriel Felipe Arrocha (Unionistas, Spanyol), Rodrigo Holgado (America de Cali, Kolombia), dan Imanol Machuca (Atletico Velez Sarsfield, Argentina). Ketiganya kini tak bisa membela klub masing-masing selama setahun penuh.
Media Chile, Emol, mengaku terkejut dengan sanksi FIFA. Sementara itu, media Kolombia, AS, memprediksi America de Cali bisa memutus kontrak Rodrigo Holgado lebih cepat meski masih terikat hingga 2026.
Tiga pemain lain, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel, berstatus pemain Johor Darul Ta’zim (JDT). Absennya mereka jelas merugikan klub raksasa Malaysia itu di level domestik maupun Asia.
FAM Akan Banding, tetapi...

Menanggapi hukuman FIFA, FAM menegaskan sudah bertindak "transparan dan dengan itikad baik". FAM juga mengklaim FIFA sebelumnya telah menyetujui status pemain-pemain tersebut dan berencana mengajukan banding bersama klub-klub yang memiliki pemain naturalisasi tersebut.
"Sehubungan dengan keputusan ini, FAM akan mengajukan banding dan akan menggunakan semua jalur dan prosedur hukum yang tersedia untuk memastikan bahwa kepentingan para pemain dan tim nasional Malaysia selalu terlindungi," bunyi pernyataan resmi FAM.
Namun, menurut sejumlah pengamat, peluang banding FAM hampir mustahil dikabulkan. FIFA dikenal sangat keras dalam menindak kasus pemalsuan dokumen dan pelanggaran administrasi.
Bahkan, klub-klub pemilik seperti Alaves, Velez, hingga America de Cali diperkirakan akan mengambil langkah hukum untuk melindungi kepentingan mereka. Dengan ancaman kehilangan dua kemenangan, Malaysia kini berada di ujung tanduk.
Skandal naturalisasi ini tak hanya meruntuhkan asa mereka di kancah Asia, tetapi juga mengguncang karier para pemain internasional yang seharusnya jadi pilar di klub masing-masing.
Sumber: Thethao247, Soha