
Semarang - Tren kekalahan yang dialami PSIS Semarang masih belum berhenti saat menjamu Persiba Balikpapan pada pekan ke-3 Pegadaian Championship 2025/2026. Meski sempat unggul, Tim Mahesa Jenar akhirnya kembali kalah karena lengah.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (27/9/2025) sore WIB, PSIS Semarang kembali kehilangan poin setelah tumbang dengan skor 1-2 dari Persiba Balikpapan.
Tim Mahesa Jenar sempat unggul pada menit ke-24 lewat gol Dani Sormin. Sayangnya, pada periode akhir babak kedua, mereka kebobolan dua gol melalui Takumu Nishihara dalam durasi kurang dari lima menit, yakni pada menit ke-84 dan 88’.
Ini menjadi kekalahan ketiga yang diraih PSIS Semarang secara beruntun di Pegadaian Championship 2025/2026. Sebelumnya, Tim Mahesa Jenar sempat tumbang saat menghadapi Persiku Kudus (0-4) dan Persipura Jayapura (0-3).
Pelatih Meminta Maaf

Pelatih PSIS, Kahudi Wahyu, mengakui pemainnya sudah tampil sesuai harapan pada awal pertandingan. Terbukti, mereka mampu mencetak gol pemecah kebuntuan pada pertengahan babak pertama.
“Saya meminta maaf sebesar-besarnya untuk semua fans PSIS, kepada seluruh masyarakat Semarang, atas hasil yang belum maksimal ini. Sebetulnya, secara permainan, tadi game plan berjalan dengan baik di awal,” kata Kahudi Wahyu seusai laga, Sabtu (27/9/2025).
“Dan kami berhasil mencetak satu gol. Kemudian, pada babak kedua, saya mencoba mengingatkan anak-anak untuk berani menguasai bola. Bukan berarti pada babak pertama kita tidak berani menguasai bola, karena kami lebih direct.”
Overthinking dan Ketakutan
Kahudi menyebut, PSIS sebetulnya harus bisa lebih berani saat menguasai bola. Sayangnya, instruksi ini tak bisa dijalankan dengan baik oleh Dandi Maulana dkk. Sebab, kata Kahudi, pemain justru kehilangan kepercayaan diri.
“Pada babak kedua, anak-anak seharusnya lebih berani menguasai bola. Karena situasinya sudah berbeda. Tapi, para pemain seperti kehilangan kepercayaan diri pada sore hari ini,” ujar pelatih 47 tahun itu.
Tak hanya itu, juru taktik asal Madiun itu juga menyoroti mental anak asuhnya yang justru ketakutan saat menguasai bola. Menurut Kahudi, ini merupakan efek yang disebabkan oleh ‘overthinking’ yang melanda timnya.
“Itu yang menjadi catatan utama. Seharusnya, para pemain tidak perlu overthinking saat bermain. Mereka seharusnya bisa bermain normal,” kata eks pelatih Persibo Bojonegoro tersebut.
“Tapi tadi seolah-olah mereka selalu ingin bertahan dan ketakutan, kadera lawan melakukan serangan. Sekali lagi, saya meminta maaf. Saya siap bertanggung jawab atas hasil ini,” tambah dia.
Siap Tanggung Jawab
Kahudi berharap, anak asuhnya bisa belajar dari laga kali ini. Dia tak ingin pemain saling menyalahkan. Selain itu, ia juga siap untuk bertanggung jawab atas hasil buruk yang menimpa PSIS pada awal musim ini.
“Saya minta kepada semua pemain saya untuk tidak saling menyalahkan. Namun, saya meminta mereka untuk tetap introspeksi diri. Harapan saya, saat memasukkan pemain-pemain pengganti, itu tadi dapat meningkatkan motivasi. Tetapi mereka sama saja,” katanya.