
Kediri - Persik Kediri sukses bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara BRI Super League 2025/2026. Prestasi ini patut disyukuri jika melihat performa Macan Putih yang sempat tercecer di dasar klasemen pada pekan awal musim ini.
Hingga jeda kompetisi karena agenda FIFA Matchday bulan Oktober nanti, tim besutan pelatih Ong Kim Swee ini telah mengemas tiga kemenangan, sekali seri, dan tiga kali kalah dengan agregat gol nol.
Persik sempat bermasalah dengan lini depan yang dihuni pemain asing baru, seperti Sylvain Atieda, Pedro Matos, dan Jose Enrique Rodriguez.
Striker lokal Wigi Pratama, Yandi Sofyan, dan M. Khanafi juga belum menunjukkan ketajaman tajinya. Hanya Irkham Mila yang telah mencetak satu gol.
Sebagai arsitek baru Ong Kim Swee harus menjajal semua anak asuhnya sesuai taktik yang dirancangnya. Terutama penyerang asing sebagai tumpuan barisan pendobrak.
Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, menyoroti jadwal padat dan tidak masuk akal di BRI Super League 2025/2026. Macan Kemayoran harus menjalani empat pertandingan tandang beruntun melawan tim-tim kuat seperti PSM Makassar, Borneo FC, Persebaya Su...
Eksperimen Positif

Pelan tapi pasti eksperimen juru taktik asal Malaysia ini mulai menemukan hasil positif. Ezra Walian juga mendapatkan sasaran bagi umpannya untuk merobek jala lawan. Sosok target man itu adalah Jose Enrique Rodriguez.
Dari tiga assist yang diberikan Ezra Walian, dua di antara sukses dikonversi jadi gol oleh bomber asal Spanyol itu. Jose Enrique juga dapat layanan umpan matang dari Williams Lugo, kreator lini tengah yang didatangkan dari Venezuela. Alhasil, kini Sang Matador telah mengoleksi empat gol.
Jumlah gol ini setara dengan milik Mariano Peralta (Borneo FC), Ciro Alves (Malut United), Maxwell (Persija), dan Uilliam (Persib).
Sisi Positif Jose Enrique

Striker Persik berusia 30 tahun diprediksi lebih gacor lagi laga-laga berikutnya. Dia akan makin banyak dapat bola-bola manja dari Ezra Walian dan Williams Lugo.
Pemain berpostur 1,86 meter ini punya tandukan kepala maut. Tiga golnya berasal dari kepala emasnya. Jose Enrique sangat piawai mencari posisi untuk duel udara. Dia memiliki kelebihan timing loncatan dan menanduk bola mendahului bek-bek lawan.
Sisi positif Jose Enrique lainnya adalah kecepatan berebut bola di kotak penalti. Satu golnya di gawang PSBS karena kegesitannya menyongsong bola muntah yang gagal ditangkap kiper Dimas Galih.
Namun Ong Kim Swee tak boleh hanya mengandalkan Jose Enrique seorang diri. Dia harus memotivasi penyerang lainnya agar kontribusi mereka makin banyak untuk menambah pundi-pundi gol Persik.