
Solo - Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, akhirnya mengungkapkan kendala yang dialami timnya dalam mendatangkan gelandang asal Kroasia, Mateo Kocijan, yang tak kunjung bergabung di BRI Super League 2025/2026.
Sebagai informasi, Mateo Kocijan merupakan amunisi impor terakhir yang didatangkan Persis Solo dalam masa penutupan bursa transfer. Eks pemain Persib Bandung ini direkrut Laskar Sambernyawa pada awal September 2025.
Akan tetapi, sampai saat ini, sosoknya tak kunjung muncul dalam sesi latihan Persis. Peter mengatakan, kedua belah pihak sebetulnya telah mencapai kesepakatan. Namun, Mateo tiba-tiba menghilang dan tak bisa dikontak.
“Yang bisa saya ketahui dan sampaikan ialah kami sudah mencapai kesepakatan dengan Mateo Kocijan sebelum bursa transfer ditutup. Kami sudah punya kesepakatan,” ujar juru taktik asal Belanda tersebut.
“Namun, dalam perjalanannya ke Solo, saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tidak pernah tiba di sini. Setelah itu, pihak klub kesulitan untuk menjalin komunikasi dengan dia,” tambah dia.
Tidak Ada Kabar

Peter mengatakan Mateo Kocijan sebetulnya telah resmi terdaftar sebagai pemain Persis di BRI Super League 2025/2026. Akan tetapi, pemain berusia 30 tahun ini justru tidak diketahui keberadaannya.
Komunikasi yang coba dijalin dengan agennya juga setali tiga uang. Padahal, kata Peter de Roo, Mateo telah menandatangani kerja sama kontrak. Namun, hingga detik ini, sang pemain tak kunjung bergabung
“Bahkan, setelah pihak klub mendaftarkan dia, saya mengirimkan surat berisi ultimatum pada akhir pekan lalu. Namun, kami tidak mendengar kabar apa pun darinya, termasuk dengan agennya,” kata dia.
“Jadi, pemain dan agennya ini menempatkan kami pada situasi yang sangat sulit karena saat itu penandatanganannya terjadi di deadline bursa transfer. Kami sudah menunggunya dalam tiga minggu,” lanjutnya.
Tidak Patuhi Kesepakatan

Pelatih berusia 55 tahun ini mengakui bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menindaklanjuti kasus ini. Pasalnya, hal-hal semacam ini bisa saja berlanjut secara berlarut-larut tanpa sanksi.
Yang jelas, Peter merasa kecewa dengan sikap Mateo Kocijan yang tidak menghormati kesepakatan dan menjaga komitmennya setelah mencapai kesepakatan dengan Laskar Sambernyawa.
“Karena pada akhirnya, jika kita tidak berhati-hati, hal semacam ini hal ini bisa terjadi tanpa sanksi. Kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kami bisa saja mengatakan sudah mencapai kesepakatan, tetapi tidak dihormati,” kata dia.
Mateo Kocijan sejatinya menjadi pemain asing ke-10 yang direkrut Persis Solo pada BRI Super League 2025/2026. Dia direkrut untuk mengatasi krisis di lini tengah karena Fuad Sule mendapatkan sanksi larangan bermain yang panjang.